Beberapa bulan terakhir ini kita disuguhkan dengan euforia sepakbola Indonesia yang bangkit dengan bisa menjuarai turnament piala AFF U-19 . Rasa bangga seluruh rakyat Indonesia juga kembali bangkit atas Timnas Muda ini . Penonton yang membludak , atmosphere stadion yang sangat meneror tim lawan , sampai membeli tiket dengan susah payah menjadi history tersendiri saat gelaran piala AFF U-19 beberapa waktu lalu . Dan akan tetapi , saat turnament Islamic Solidarity Games di Sumatra Selatan . saat Timnas sepakbola Indoensia bertanding ,Stadion terkesan kurang semangat .
Dengan kondisi itu banyak oknum - oknum melontarkan hujatan keras , kalau mereka ( masyarakat yang menjadi tuan rumah ISG ) tidak mendukung timnas sepakbola indonesia . Tetapi saya justru sepakat dengan artikel Opini yang saya dapat dibawah ini .
--------------------------------------------------------------------
Saya merasa kesal dengan pernyataan bahwa kami
masyarakat Kota Palembang tidak nasionalis hanya karena membiarkan
stadion sepi ketika tim nasional sepakbola Indonesia bertanding. Jika kami
dinyatakan tidak nasionalis karena tidak mendukung tim nasional
Indonesia bertanding, maka sepantasnya mereka yang mengeluarkan
pernyataan tersebut, introspeksi terlebih dahulu. Berarti mereka juga
tidak nasionalis karena hanya mendukung tim nasional sepakbola Indonesia
bertanding, melalui siaran langsung di televisi.
Ketika kita
mencoba mengajukan pernyataan yang sama, maka sangat besar kemungkinan
bahwa mereka tidak mau disalahkan. Mereka akan mengeluarkan pernyataan
tentang alasan-alasan mengapa mereka tidak berada di Stadion Gelora
Sriwijaya Jakabaring, ketika tim nasional sepakbola Indonesia
bertanding. Intinya, mereka hanya mau menyalahkan orang lain tanpa mau
disalahkan. Padahal, dalam kenyataannya, mereka sama dengan kami
masyarakat Kota Palembang yang disalahkan. Ironis sekali.
Saya
meyakini bahwa masyarakat Kota Palembang, mempunyai keinginan untuk
mendukung tim nasional sepakbola Indonesia. Tetapi tentunya perlu kita
ketahui bahwa, tidak semua masyarakat Kota Palembang menyukai cabang
olahraga sepakbola. Masyarakat Kota Palembang, menyukai berbagai macam
cabang olahraga, mulai dari bulu tangkis, bola basket, tenis, dan cabang
olahraga yang lainnya. Tentunya, masing-masing cabang olahraga membawa
nama baik Indonesia dan masyarakat Kota Palembang mendukung tim nasional
dari cabang olahraga tersebut.
Selain memiliki kesukaan
terhadap cabang olahraga yang berbeda-beda, dipercaya menjadi panitia
pelaksana Islamic Solidarity Games yang ketiga pada tahun 2013 ini, juga
turut menjadi salah satu faktor mengapa Stadion Gelora Sriwijaya
Jakabaring, tidak terlalu ramai ketika tim nasional sepakbola Indonesia
bertanding.
Masyarakat Kota Palembang dan daerah lainnya yang
menjadi panitia pelaksana Islamic Solidarity Games, tentunya mempunyai
tanggung jawab yang besar dan membawa nama baik Indonesia. Mereka mulai
bekerja sejak jam enam pagi, sampai dengan jam sepuluh malam atau bahkan
lebih. Mereka membawa nama baik Indonesia. Mereka merupakan Pahlawan
Indonesia. Mereka adalah Pahlawan Tersembunyi, namun hasil kerja mereka
dalam menyukseskan Islamic Solidarity Games, sangat membuat bangga
utusan dari berbagai negara yang hadir di Kota Palembang.
Saya
sempat berbincang dengan utusan dari negara Turki, Palestina, dan Mesir.
Mereka semua menyatakan sebuah pendapat yang sama, mereka puas atas
pelaksanaan Islamic Solidarity Games pada cabang olahraga yang mereka
ikuti. Masyarakat Indonesia dipandang oleh mereka sebagai manusia yang
sangat ramah, sopan, dan baik hati. Sedangkan dalam kategori tim
nasional, pimpinan utusan Turki menyatakan bahwa permainan bola basket
Indonesia dan terkhusus tim putri, bermain sangat luar biasa. Medali
emas yang didapatkan, memang sangat pantas untuk didapatkan.
Tentunya, tidak pantas bagi kita untuk mengeluarkan pernyataan tanpa
menganalisis berbagai informasi terlebih dahulu dan kemudian mengolah
berbagai informasi tersebut. Mari, mulai saat ini kita cerdas dalam
mengeluarkan pernyataan. Sangat disayangkan kalau kita menyatakan orang
lain tidak nasionalis, padahal kita tidak mengerti arti dari nasionalis.
Sementara orang yang kita tuduh atau kita pertanyakan nasionalisme
mereka, ternyata sejak pagi hingga malam hari, bekerja untuk menjaga
nama baik Indonesia.
Oleh : Oyong Sikumbang
*) Pengamat olahraga Sumatera Selatan
sumber - http://info-sriwijayafc.blogspot.com/2013/09/pahlawan-tersembunyi-dari-palembang.html