>>STAND AND SCREAM ONLY FOR DELTRAS | SALAM VIRUS DAMAI | WE ARE DELTAMANIA | SIDOARJO IS RED<<

Rabu, 02 Oktober 2013

Nasionalis , hanya menonton dari Televisi !!!

Beberapa bulan terakhir ini kita disuguhkan dengan euforia sepakbola Indonesia yang bangkit dengan bisa menjuarai turnament piala AFF U-19 . Rasa bangga seluruh rakyat Indonesia juga kembali bangkit atas Timnas Muda ini . Penonton yang membludak , atmosphere stadion yang sangat meneror tim lawan , sampai membeli tiket dengan susah payah menjadi history tersendiri saat gelaran piala AFF U-19 beberapa waktu lalu . Dan akan tetapi , saat turnament Islamic Solidarity Games di Sumatra Selatan . saat Timnas sepakbola Indoensia bertanding ,Stadion terkesan kurang semangat .
Dengan kondisi itu banyak oknum - oknum melontarkan hujatan keras , kalau mereka ( masyarakat yang menjadi tuan rumah ISG ) tidak mendukung timnas sepakbola indonesia . Tetapi saya justru sepakat dengan artikel Opini yang saya dapat dibawah ini .
--------------------------------------------------------------------
Saya merasa kesal dengan pernyataan bahwa kami masyarakat Kota Palembang tidak nasionalis hanya karena membiarkan stadion sepi ketika tim nasional sepakbola Indonesia bertanding. Jika kami dinyatakan tidak nasionalis karena tidak mendukung tim nasional Indonesia bertanding, maka sepantasnya mereka yang mengeluarkan pernyataan tersebut, introspeksi terlebih dahulu. Berarti mereka juga tidak nasionalis karena hanya mendukung tim nasional sepakbola Indonesia bertanding, melalui siaran langsung di televisi.

Ketika kita mencoba mengajukan pernyataan yang sama, maka sangat besar kemungkinan bahwa mereka tidak mau disalahkan. Mereka akan mengeluarkan pernyataan tentang alasan-alasan mengapa mereka tidak berada di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, ketika tim nasional sepakbola Indonesia bertanding. Intinya, mereka hanya mau menyalahkan orang lain tanpa mau disalahkan. Padahal, dalam kenyataannya, mereka sama dengan kami masyarakat Kota Palembang yang disalahkan. Ironis sekali.

Saya meyakini bahwa masyarakat Kota Palembang, mempunyai keinginan untuk mendukung tim nasional sepakbola Indonesia. Tetapi tentunya perlu kita ketahui bahwa, tidak semua masyarakat Kota Palembang menyukai cabang olahraga sepakbola. Masyarakat Kota Palembang, menyukai berbagai macam cabang olahraga, mulai dari bulu tangkis, bola basket, tenis, dan cabang olahraga yang lainnya. Tentunya, masing-masing cabang olahraga membawa nama baik Indonesia dan masyarakat Kota Palembang mendukung tim nasional dari cabang olahraga tersebut.

Selain memiliki kesukaan terhadap cabang olahraga yang berbeda-beda, dipercaya menjadi panitia pelaksana Islamic Solidarity Games yang ketiga pada tahun 2013 ini, juga turut menjadi salah satu faktor mengapa Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, tidak terlalu ramai ketika tim nasional sepakbola Indonesia bertanding.

Masyarakat Kota Palembang dan daerah lainnya yang menjadi panitia pelaksana Islamic Solidarity Games, tentunya mempunyai tanggung jawab yang besar dan membawa nama baik Indonesia. Mereka mulai bekerja sejak jam enam pagi, sampai dengan jam sepuluh malam atau bahkan lebih. Mereka membawa nama baik Indonesia. Mereka merupakan Pahlawan Indonesia. Mereka adalah Pahlawan Tersembunyi, namun hasil kerja mereka dalam menyukseskan Islamic Solidarity Games, sangat membuat bangga utusan dari berbagai negara yang hadir di Kota Palembang.

Saya sempat berbincang dengan utusan dari negara Turki, Palestina, dan Mesir. Mereka semua menyatakan sebuah pendapat yang sama, mereka puas atas pelaksanaan Islamic Solidarity Games pada cabang olahraga yang mereka ikuti. Masyarakat Indonesia dipandang oleh mereka sebagai manusia yang sangat ramah, sopan, dan baik hati. Sedangkan dalam kategori tim nasional, pimpinan utusan Turki menyatakan bahwa permainan bola basket Indonesia dan terkhusus tim putri, bermain sangat luar biasa. Medali emas yang didapatkan, memang sangat pantas untuk didapatkan.

Tentunya, tidak pantas bagi kita untuk mengeluarkan pernyataan tanpa menganalisis berbagai informasi terlebih dahulu dan kemudian mengolah berbagai informasi tersebut. Mari, mulai saat ini kita cerdas dalam mengeluarkan pernyataan. Sangat disayangkan kalau kita menyatakan orang lain tidak nasionalis, padahal kita tidak mengerti arti dari nasionalis. Sementara orang yang kita tuduh atau kita pertanyakan nasionalisme mereka, ternyata sejak pagi hingga malam hari, bekerja untuk menjaga nama baik Indonesia.

Oleh : Oyong Sikumbang
*) Pengamat olahraga Sumatera Selatan

sumber - http://info-sriwijayafc.blogspot.com/2013/09/pahlawan-tersembunyi-dari-palembang.html