SIDOARJO -
Rencana Pelita Jaya Karawang melakukan merger dengan Deltras Sidoarjo
sepertinya akan menguap begitu saja. Ini tidak lain karena kedua tim
belum menentukan sikap terkait rencana penggabungan dua klub tersebut.
Terakhir, baik Pelita maupun Deltras masih menunggu kepastian format
kompetisi musim depan.
Apalagi, Lalu Mara Satriawangsa, manajer Pelita Jaya mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada pembicaraan di internal mereka terkait upaya merger tersebut. "Kami sudah tidak membahas masalah itu (merger, Red) dalam setiap rapat," kata Lalu Mara saat dihubungi oleh Jawa Pos, kemarin (3/8).
Menurut dia, kosentrasi Pelita Jaya saat ini adalah bagaimana melihat program kompetisi musim depan. Apakah Pelita tetap berkompetisi di bawah PT Liga atau lebur bersama tim asal Indonesia Premier League (IPL) yang diprakarsai oleh PSSI. Ya, sebagaiamana diketahui, nasib kompetisi sepak bola Indonesia saat ini masih berada ditangan Join Comite.
"Jangankan bicara merger, kami saja masih belum berpikir untuk merekrut siapa saja pemain ke tim kami. Intinya ada di kompetisi musim depan. Kalau semuanya sudah jelas, baru kami bergerak," lanjut pria yang juga juru bicara keluarga Bakrie itu.
Kendati begitu, pihak Deltras malah menyambut baik adanya wacana merger tersebut. Direktur PT Delta Raya Sidoarjo, Dicky Hartanto mengatakan bahwa sejatinya upaya merger tersebut menguntungkan Deltras. "Tidak ada yang salah bila melakukan merger dengan tim lain. Toh secara bisnis sangat menguntungkan Deltras dan Sidoarjo," ujar Dicky Hartanto.
Hanya, Dicky mengatakan bahwa setiap tim memiliki latar belakang sejarah masing-masing. Itu yang menurut dia, pasti ada banyak perlawanan dari para pendukung Deltras bila merger itu benar-benar terjadi. "Jadi, butuh pembicaraan lebih lanjut untuk merealisasikan itu (merger, Red)," tutur Dicky.
Bahkan, Dicky sangsi bila wacana merger tersebut benar bisa terealisasikan. Penyebabnya, selain mendapat sorotan dari Deltamania, Deltras dan Pelita Jaya saat ini telah berbeda kasta. "Merger bisa terjadi kalau kedua tim sama-sama di ISL. Tapi, sekarang kan berbeda, kami sudah turun kasta ke Divisi Utama," jelas dia.
Sebagaimana diberitakan, wacana mereger ini menguat setelah kompetisi ISL berakhir. Pelita langsung membidik Stadion Gelora Delta Sidoarjo sebagai home base untuk musim depan. Langkah ini dilakukan lantaran Deltras tak mampu bertahan di kompetisi kasta tertinggi bikian PT Liga Indonesia itu. (dik)
Apalagi, Lalu Mara Satriawangsa, manajer Pelita Jaya mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada pembicaraan di internal mereka terkait upaya merger tersebut. "Kami sudah tidak membahas masalah itu (merger, Red) dalam setiap rapat," kata Lalu Mara saat dihubungi oleh Jawa Pos, kemarin (3/8).
Menurut dia, kosentrasi Pelita Jaya saat ini adalah bagaimana melihat program kompetisi musim depan. Apakah Pelita tetap berkompetisi di bawah PT Liga atau lebur bersama tim asal Indonesia Premier League (IPL) yang diprakarsai oleh PSSI. Ya, sebagaiamana diketahui, nasib kompetisi sepak bola Indonesia saat ini masih berada ditangan Join Comite.
"Jangankan bicara merger, kami saja masih belum berpikir untuk merekrut siapa saja pemain ke tim kami. Intinya ada di kompetisi musim depan. Kalau semuanya sudah jelas, baru kami bergerak," lanjut pria yang juga juru bicara keluarga Bakrie itu.
Kendati begitu, pihak Deltras malah menyambut baik adanya wacana merger tersebut. Direktur PT Delta Raya Sidoarjo, Dicky Hartanto mengatakan bahwa sejatinya upaya merger tersebut menguntungkan Deltras. "Tidak ada yang salah bila melakukan merger dengan tim lain. Toh secara bisnis sangat menguntungkan Deltras dan Sidoarjo," ujar Dicky Hartanto.
Hanya, Dicky mengatakan bahwa setiap tim memiliki latar belakang sejarah masing-masing. Itu yang menurut dia, pasti ada banyak perlawanan dari para pendukung Deltras bila merger itu benar-benar terjadi. "Jadi, butuh pembicaraan lebih lanjut untuk merealisasikan itu (merger, Red)," tutur Dicky.
Bahkan, Dicky sangsi bila wacana merger tersebut benar bisa terealisasikan. Penyebabnya, selain mendapat sorotan dari Deltamania, Deltras dan Pelita Jaya saat ini telah berbeda kasta. "Merger bisa terjadi kalau kedua tim sama-sama di ISL. Tapi, sekarang kan berbeda, kami sudah turun kasta ke Divisi Utama," jelas dia.
Sebagaimana diberitakan, wacana mereger ini menguat setelah kompetisi ISL berakhir. Pelita langsung membidik Stadion Gelora Delta Sidoarjo sebagai home base untuk musim depan. Langkah ini dilakukan lantaran Deltras tak mampu bertahan di kompetisi kasta tertinggi bikian PT Liga Indonesia itu. (dik)
sumber - http://www.jpnn.com/read/2012/08/04/135809/Wacana-Merger-Deltras-Bakal-Terhenti-